one family for thousand hopes

wujudkan selangit impian yang mereka miliki

Rabu, 03 November 2010

Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari

Oleh : Al-Qismu Al-Ilmi-Dar Al-Wathan
 ETIKA BERBICARA

1. Hendaknya pembicaran selalu dalam rangka kebaikan. Allah Subhaanahu Wa Ta'ala berfirman :
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia." {QS. An-Nisaa’: 114}
 
2. Hendaknya pembicaran dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.
 
3. Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam menyatakan: "Termasuk kebaikan Islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna." {HR. Ahmad dan Ibnu Majah}
 
4. Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar. Abu Hurairah radhiallaahu 'anhu menuturkan: Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar." {HR. Muslim}
 
5. Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekalipun kamu berada di pihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun sekedar  bercanda. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari bertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun hanya sekedar bercanda." {HR. Abu Daud, hadits hasan}
 
6. Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Aisyah radhiallaahu 'anha. telah menuturkan: "Sesungguhnya Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya." {Muttafaq 'alaih}
 
7. Menghindari perkataan jorok (keji). Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang mu'min itu bukanlah pencela atau pengutuk atau keji pembicaraannya." {HR. Al-Bukhari, dalam Al-Adab Mufrad}
 
8. Menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara. Dalam hadits Jabir radhiallaahu 'anhu disebutkan: "Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun." Para sahabat bertanya: ”Wahai Rasulllah, apa arti mutafaihiqun?’ Nabi menjawab: "Orang-orang yang sombong." {HR. At-Tirmidzi, hadits hasan}
 
9. Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba. Allah Subhaanahu Wa Ta'ala berfirman : "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain." {QS. Al-Hujurat: 12}
 
10. Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik dan tidak memotongnya, juga tidak menampakkan bahwa kamu mengetahui apa yang dibicarakannya, tidak menganggap rendah pendapatnya atau mendustakannya.
 
11. Jangan memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.
 
12. Menghindari perkataan kasar, keras dan ucapan yang menyakitkan perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan.
 
13. Menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara. Allah Subhaanahu Wa Ta'ala berfirman :
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan).” {QS. Al-Hujurat: 11}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar