one family for thousand hopes

wujudkan selangit impian yang mereka miliki

Jumat, 12 November 2010

BMN Diserahi Wakaf Tanah 383 m2

Seorang darmawan menyerahkan wakaf tanah, 383 m persegi, kepada Baitul Mal Nusantara. Di atasnya akan dibangun Kompleks "Baitul Makmur".

Bapak Hariadi Hasyim bin Mas'ud sudah cukup lama berniat mewakafkan sebidang tanahnya, seluas 383 m persegi, yang berlokasi di Jl. Mandor Ety Tanah Baru. Tetapi, ia berniat agar wakafnya berfungsi produktif, dan bukan menjadi aset mati. Ia memahami saat ini sudah terlalu banyak aset harta wakaf justru menjadi beban umat Islam untuk memeliharanya."Karena itu saya sangat gembira melihat program wakaf Baitul Mal Nusantara IBMN), yang bertujuan produktif dan memiliki visi jangka panjang," ujar Pak Hariadi saat bertemu pengurus Baitul Mal Nusantara, beberapa waktu lalu.
Ia berkenalan dengan Baitul Mal Nusantara melalui media internet, dan tertarik dengan Program Wakaf Imarah, yang dicanangkan oleh BMN. Imarah adalah kawasan terpadu yang menyatukan kegiatan ibadah, sosial, dan kesejahteraan umum, yang ditopang oleh sumber dana dari aktivitas komersial yang tidak terpisahkan darinya. Istilah Imarah berasal dari bahasa Arab: 'imara, yang artinya pendirian. Kata ta'mir, yang lazim dipakai untuk istilah ta'mir masjid, berasal dari akar kata yang sama yakni '-m-r dan menghasilkan kata 'amr dan isti'mar, mendirikan di atas tanah (pembangunan).
Di dalam Imarah terdapat mesjid, madrasah atau sekolah dengan pelbagai jenis dan tingkat, wisma dan penginapan, dapur umum bagi kaum miskin, para musafir dan pelajar, rumah-rumah sakit dan klinik, penampungan anak yatim, perpustakaan, zawiya, instalasi air, tanah pemakaman, pabrik roti,, taman dan kolam renang, bengkel, toko-toko, rumah zakat dan sebagainya. Untuk membangun sebuah Imarah dalam satu kawasan utuh tentu butuh dana besar.
Alternatifnya adalah pengembangan kawasan secara bertahap menuju terbangunnya sebuah Imarah. Untuk saat ini BMN tengan menyiapkan pembangunan bertahap ini untuk sebuah kompleks yang disebut sebagai Baitul Makmur, dimulai dengan tanah wakaf dari Bpk Hariadi di atas.. Dengan pendekatan bertahap ini maka sumber dana yang diperlukan pun menjadi tidak terlalu besar dan dapat disediakan secara bertahap juga.
Kompleks Baitul Makmur merupakan kawasan yang dikembangkan dalam radius 2 km dari posisi kantor BMN saat ini, yaitu di kawasan Tanah Baru, Beji, Depok. Tahap pertama dari pengembangan kawasan Baitul Makmur adalah sebuah Bangunan Wakaf Terpadu yang terdiri atas:
  • Kantor Ribat Indonesa
  • Ruang Perpustakaan Malik Ibn Anas
  • Ruang Zawiyah/Majelis Ta'lim
  • Rumah Singgah (Guest House)
  • Rumah Sewa
Dana yang diperlukan untuk membangun Kompleks Baitul Makmur diperkirakan sekitar 500 Dinar emas atau sekitar Rp 800 juta. Bagi umat Islam yang ingin bersedekah dan berwakaf dalam pembangunan Baitul Makmur, dapat melakukannya, dengan cara:
Transfer ke Rek Bank Syari'ah Mandiri 067.008.4439, Capem Margonda, Depok,
a.n Amal Nusantara.
atau langsung diserahkan ke: Baitul Mal Nusantara (BMN)
Jl. M Ali no 2 Rt 003/Rw 04. Kel Tanah Baru - Kota Depok 16426.
Telp. 7756071-7752699/email: abdarrahman@bmnusantara.org.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar