one family for thousand hopes

wujudkan selangit impian yang mereka miliki

Selasa, 14 Desember 2010

Hentikan Riba: Pesan Khutbat-u l- Wada

Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Pada 9 Dzulhijjah 10 H Rasul SAW menyampaikan Pidato Perpisahan. Salah satu pesannya agar umat Islam menghentikan RIba. Berikut adalah salinan pidato tersebut, sebagaimana dikutip dari buku Kisah Hidup Muhammad [SAW] karya Muhammad Heikal..

"Wahai manusia sekalian!* Perhatikanlah kata-kataku ini! Aku tidak tahu, kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini tidak lagi aku akan bertemu dengan kamu sekalian,
"Saudara-saudara!*) Bahwasanya darah kamu dan harta benda kamu sekalian adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masanya kamu menghadap Tuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatanmu. Ya, aku sudah menyampaikan ini!
"Barang siapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya.

"Bahwa semua riba itu sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhak menerima kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, dan jangan pula kamu teraniaya.. Allah telah menentukan bahwa tidak boleh lagi ada riba dan bahwa riba 'Abbas b. 'abd'l-Muttalib semua sudah tidak berlaku. "Bahwa semua tuntutan darah selama masa jahiliyah tidak berlaku lagi, dan bahwa tuntutan darah pertama yang kuhapuskan ialah darah Ibn Rabi'ah bin 'l-Harrith b. 'Abd-Muttalib!
"Kemudian daripada itu saudara-saudara*) hari ini nafsu setan yang minta disembah di negeri ini sudah putus buat selama-lamanya. Tetapi kalau kamu turutkan dia walaupun dalam hal yang kamu anggap kecil, yang berarti merendahkan segala amal perbuatanmu, niscaya akan senanglah dia. Oleh karena itu peliharalah agamamu ini baik-baik.
"Saudara-saudara*), manunda-nunda berlakunya larangan bulan suci berarti memperbesar kekufuran. Dengan itu orang-orang kafir itu tersesat. Pada satu tahun mereka langgar dan pada tahun lain mereka sucikan, untuk disesuaikan dengan jumlah yang sudah disucikan Tuhan. Kemudian mereka menghalalkan apa yang sudah diharamkan Allah dan mengharamkan mana yang sudah dihalalkan.
"Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi ini. Jumlah bilangan bulan menurut Tuhan ada dua belas bulan, empat bulan di antaranya ialah bulan suci, tiga bulan berturut-turut dan bulan Rajab itu antara bulan Jumadilakhir dan Sya'ban.
"Kemudian daripada itu, saudara-saudara*), sebagaimana kamu mempunyai hak atas istri kamu, juga istrimu sama mempunyai hak atas kamu. Hak kamu atas mereka ialah untuk tidak mengizinkan orang yang tidak kamu sukai menginjakkan kaki ke atas lantaimu, dan jangan sampai mereka secara jelas membawa perbuatan keji. Kalau sampai mereka melakukan semua itu Tuhan mengizinkan kamu berpisah tempat tidur dengan mereka dan boleh memukul mereka dengan pukulan yang tidak sampai mengganggu. Bila mereka sudah tidak lagi melakukan itu, maka kewajiban kamulah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan sopan santun. Berlaku baiklah terhadap istri kamu, mereka itu kawan-kawan yang membantumu, mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri mereka. Kamu mengambil mereka sebagai amanat Tuhan, dan kehormatan mereka dihalalkan buat kamu dengan nama Tuhan.
"Perhatikanlah kata-kataku ini, saudara-saudara*), aku sudah menyampaikan ini. Ada masalah yang sudah jelas kutinggalkan di tangan kamu, yang jika kamu pegang teguh, kamu takkan sesat selama-lamanya � Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.
"Wahai Manusia sekalian!*), dengarkan kata-kataku ini dan perhatikanlah! Kamu akan mengerti, bahwa setiap Muslim adalah saudara Muslim yang lain, dan kaum Muslimin semua bersaudara. Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri.
"Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?�
Sementara Nabi mengucapkan itu Rabi'ah mengulanginya kalimat demi kalimat, sambil meminta kepada orang banyak itu menjaganya dengan penuh kesadaran. Nabi juga menugaskan dia supaya menanyai mereka, misalnya: Rasulullah bertanya: "hari apakah ini? Mereka menjawab: Hari Haji Akbar! Nabi bertanya lagi:
"Katakanlah kepada mereka, bahwa darah dan harta kamu oleh Tuhan disucikan, seperti hari ini yang suci, sampai datang masanya kamu sekalian bertemu Tuhan.�
Setelah sampai pada penutup kata-katanya itu ia berkata lagi:
"Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?!�
Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab:�Ya!�
"Ya Allah, saksikanlah ini!�
*Aslinya Ayyuhan-Nas, harfiah: "Wahai manusia�. Cetak ditambahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar