one family for thousand hopes

wujudkan selangit impian yang mereka miliki

Jumat, 31 Desember 2010

SMART 2011, "Seminar Penyelamatan Aset dari Hiperinflasi"

Seminar Muamalah Islam, Bertajuk;
Membangkitkan Muamalah Dinar-Dirham
“Menyelamatkan dan mengelola aset dengan Dinar Dirham”
Antisipasi dampak Redenominasi Rupiah dan Hiper-inflasi

Jangan biarkan aset kita dan aset umat yang dengan susah payah kita kelola menjadi berkembang maju, namun sia-sia tergerus Hiperinflasi uang kertas. Saatnya kita harus melepas diri dari tipudaya SATANIC FINANCE…!!!

Seminar ini, insya Alloh akan membuka mata hati dan pikiran anda sebagai pengusaha, atau pun pengelola Lembaga Keuangan Umat seperti BMT, Koperasi, Lembaga Amil Zakat, DKM, Perbankan Syari’ah dan sebagainya, agar bertindak cerdas, tepat dan cepat dalam menghadapi dampak buruk Hiperinflasi uang kertas. Karena sudah menjadi rahasia umum bahwa mata uang popular dunia saat ini (Dolar AS, Euro, Yen, Yuan, Poundsterling dan Rupiah)  sedang dalam proses kehancurannya…!!!
  
Sabtu, 22 Januari 2011
Ruang Audio Visual
Jakarta Islamic Center
Pukul : 08.00 s/d 15.00 wib

Pembicara;
• Riawan Amin, ABSINDO
• Amin Aziz, PINBUK
• Zaim Saidi, Wakala Induk Nusantara
• Sofyan Al-Jawi, Numismatik Indonesia
• Muhammad Syakir Sula, Masyarakat Ekonomi Syariah

INVESTASI :
1 peserta  : 3 ½ Dirham / Rp. 160.000,-
2 Peserta  : 6 Dirham / Rp. 260.000,-
(Akomodasi, Konsumsi, Sertifikat, Goody bag,
2x Konsultasi Gratis selama 2 bulan di Numismatik Indonesia dan LAZ-BMKI)

TEMPAT TERBATAS :
Pemesanan Tiket dapat melalui SMS, Hubungi  :
LAZ- BMKI  à 02192171483
WAKALA Al-Faqi à 081807237264
WAKALA Induk Nusantara à 0217752699
Endang à 02195989275
M. Ashari à 081904433327
Andi Kaisar à 081513670398

PERS RELEASE LAZ-BMKI

Koja Trade Mall melakukan pembatalan sepihak,
atas penyelenggaraan kegiatan PESONA MUHARRAM 1432 H

November 2010, Direktur LAZ-BMKI di telepon  oleh pihak manajemen Koja Trade Mall (KTM). Dalam pembicaraannya; pihak KTM yang di wakili oleh Bapak Denny, mengajak Direktur LAZ-BMKI (dalam hal ini adalah bapak Prayudha) untuk bertemu dan membahas seputar event di bulan Desember. Kemudian bapak Denny dan pihak BMKI pun sepakat untuk bertemu di KTM, di kantor pemasaran pukul 14.00 wib. Dalam pertemuan tersebut pihak KTM meminta pihak BMKI untuk dapat mengalihkan event BMKI di bulan Desember, untuk diselenggarakan di KTM. Yang sebetulnya pihak BMKI sudah memiliki agenda event Muharram di bulan Desember yang seharusnya dilaksanakan di sebuah lapangan sekolah dasar.

Selasa, 14 Desember 2010

BMKI Selenggarakan Pesona Muharram 1432 H

Pesona Kemilau Dinar Dirham

Lembaga Amil Zakat-Baitul Maal Keluarga Indonesia maju terus dalam menerapkan Dirham dan Dinar. Selain Tabligh Akbar juga diadakan Seminar Muamalah Islam dan Simulasi Transaksi Dinar Dirham, menjelang pencanangan Zona Transaksi Dinar Dirham di Koja Trade mall-Jakarta.

Gemuruh bulan Muharram 1432 H kian terasa dengan terselenggaranya Pesona Muhharam 1432 H. Koja Trade Mall menjadi Mall pertama yang mencanagkan Transaksi Dinar Dirham dengan support dari LAZ-BMKI. LAZ-BMKI komitmen akan menjadi pelopor tegaknya kembali pasar kaum muslimin, yang di dalamnya di tegakkan muamalah Islam, juga terjadinya proses muamalah Dinar Dirham.

Hentikan Riba: Pesan Khutbat-u l- Wada

Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Pada 9 Dzulhijjah 10 H Rasul SAW menyampaikan Pidato Perpisahan. Salah satu pesannya agar umat Islam menghentikan RIba. Berikut adalah salinan pidato tersebut, sebagaimana dikutip dari buku Kisah Hidup Muhammad [SAW] karya Muhammad Heikal..

"Wahai manusia sekalian!* Perhatikanlah kata-kataku ini! Aku tidak tahu, kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini tidak lagi aku akan bertemu dengan kamu sekalian,
"Saudara-saudara!*) Bahwasanya darah kamu dan harta benda kamu sekalian adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masanya kamu menghadap Tuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatanmu. Ya, aku sudah menyampaikan ini!
"Barang siapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya.

Eric Cantona: Inilah Revolusi Yang Sesungguhnya

Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Para penggemar sepakbola tentu mengenal nama Eric Cantona. Ia menyeru dunia untuk melakukan sebuah Revolusi Sesungguhnya.

Eric Cantona (lahir 24 Mei 1966 di Perancis) bukanlah pemain bola kelas kacangan. Ia, pemain bernomor punggung 7 (yang belakangan dipakai oleh David Beckham), mengakhiri karir bolanya di Manchester United, 1997. Cantona dinilai berperan penting bagi kebangkitan Manchester, selama kurun pertengahan 1990an. Maka, pada 2001, ketika dia telah pensiun ia didaulat sebagai "pemain abad ini", dengan julukan "King Eric".
Selepas dari bermain bola Eric banting setir bermain film dan teater. Pada 1998 ia membintangi film berjudul Elizabeth, bersama Cate Blanchett, dan tahun 2009 bermain untuk Looking for Eric. Tahun 2010 ia memulai debutnya sebagai aktor panggung, untuk lakon Face au paradis, yang disutradarai oleh istrinya sendiri, Rachida Brakni.
Sekonyong-konyong, menjelang akhir 2010 ini, Eric tampil sebagai aktivis sosial. Dalam sebuah wawancara dengan koran Nantes Presse Ocean, Oktober lalu, saat masyarakat Perancis melakukan serangkaian pemogokan nasional menentang rencana Presiden Nicolas Sarkozy untuk menaikkan usia pensiun, Cantona mempertanyakan efektivitas protes jalanan. Sebagai gantinya: ia mempromosikan sebuah revolusi melawan oligarki perbankan dan menyerukan agar semua orang untuk mengambil uang mereka dari bank.
Dia berkata: "Saya pikir kita tidak akan bisa sepenuhnya bahagia melihat penderitaan di sekitar kita. Kecuali Anda tinggal di bawah tempurung . Tapi kita memiliki kesempatan.. ada sesuatu untuk dilakukan. Saat ini apa artinya berada di jalanan? Untuk berunjuk rasa? Anda cuma menipu diri sendiri. Pokoknya, itu bukan caranya lagi." Selanjutnya Eric menyatakan beberapa hal berikut.
"Kita tidak mengangkat senjata untuk membunuh orang untuk memulai sebuah revolusi. Revolusi hari ini benar-benar mudah dilakukan. Apa sistem yang bekerja saat ini? Sistem ini dibangun di atas kekuatan perbankan. Jadi, sistem ini harus dihancurkan melalui bank."